Pada pesawat diketinggian 40.000 kaki, Kyle Pratt (Jodie Foster) menghadapi sebuah mimpi buruk dari para Ibu yaitu pada saat putrinya yang berusia enam tahun, Julia (Marlene Lawston), menghilang tanpa jejak ditengah perjalanan mereka dari Berlin menuju New York. Setelah sebelumya ia harus menghadapi kematian suaminya, Kyle berjuang keras untuk meyakinkan awak pesawat dan penumpang bahwa ia tidak kehilangan akal sehatnya. Sementara tak satu pun dari Kapten Rich (Sean Bean) atau Air Marshall Gene Carson (Peter Sarsgaard) mau menyangsikannya, semua bukti menunjukkan bahwa putrinya tidak pernah berada diatas pesawat mengakibatkan ketakutan di antara penumpang dan kru pesawat. Mengetahui dirinya sendirian, Kyle hanya bisa mengandalkan kemapuannya sendiri untuk memecahkan misteri dan menyelamatkan putrinya.
Cerita
Kyle Pratt kehidupannya baru saja terguncang, suaminya David meninggal dengan cara yang tragis. Dengan niatan untuk memulai hidup baru, Kyle dan puteri semata wayangnya, Julia, akhirnya meninggalkan Berlin menuju Long Island, New York. Namun, justru di ketinggian 37000 kaki di sebuah pesawat airbus keluaran baru, sebuah bencana lain tengah mengintai Kyle. Setelah 3 jam mengudara, Kyle yang ketiduran menyadari bahwa Julia telah hilang entah kemana. Naluri keibuan Kyle pun timbul, ia segera mencari Julia. Namun, Julia tetap tak diketemukan kendati setiap sudut pesawat telah diperiksa. Muncullah Marsekal Gene Carson, detektif penerbangan yang berusaha mengatasi keadaan, Kyle sendiri sampai memohon kepada kapten pilot Rich, untuk mendaratkan pesawat karena adanya ketidaksesuaian antara daftar penumpang (manifest) dengan penumpang yang ada. Sementara itu, para awak kapal termasuk pramugari Fiona serta pramugari kepala, Stephanie bersikeras bahwa mereka tidak melihat Kyle naik pesawat bersama anak kecil. Begitu juga halnya dengan para penumpang. Sempat Kyle membuat onar ketika ia menuduh seorang penumpang berkebangsaan Arab-lah yang menculik anaknya. Namun, semua hal ini malah membuat kapten Rich mencurigai Kyle mengidap kelainan jiwa, sehingga ia pun menyarankan agar Kyle berkonsultasi dengan psikiater. Lalu, apakah memang kejiwaan Kyle sudah terganggu sehingga ia mengalami halusinasi, atau ada plot lain dibalik semua ini, plot yang sebenarnya berkaitan dengan profesi Kyle selama ini, nampaknya tak etis bila saya ungkap jawaban dari teka-teki cerita film thriller ini.
Behind The Scene
Thriller menegangkan yang dibesut oleh sutradara asal Jerman, Robert Schwentke ini memang menampilkan performa akting yang luar biasa dari seorang Jodie Foster. Foster dalam film ini berperan sebagai Kyle Pratt, sementara puterinya diperankan oleh Marlene Lawson, kapten pilot Rich diperankan oleh Sean Bean, sedangkan si detektif Marsekal Carson diperankan oleh Peter Sarsgaard (K-19), masih ditambah lagi oleh penampilan aktris cantik Erika Christensen (Swimfan, Traffic) sebagai pramugari Fiona dan Kate Beahan sebagai si pramugari kepala, Stephanie. Namun, yang patut dicatat adalah comebacknya aktris Gretta Scaachi yang dalam film ini berperan sebagai psikiater. Dulu di era tahun 90-an nama Scaachi lumayan cukup dikenal lewat film-filmnya seperti Fires Within, Presumed Innocent, dan Shattered.
Cerita film ini memang mampu mengecoh para penonton dan bisa mempermainkan emosi mereka, terutama menyangkut tokoh yang diperankan oleh Foster. Mungkin, apabila dibandingkan dengan film The Forgotten, unsur logis serta ketegangan dalam film ini bisa dibilang lebih bagus. Walaupun saya sempet bertanya-tanya, masak sih di pesawat ada anak yang bisa hilang, toh dia kan gak bisa kemana-mana? Namun, kecerdikan Schwentke selaku sutradara sempat membuat saya melupakan hal tersebut. Unsur lain yang boleh saya bilang bagus, selain ilustrasi musiknya yang oke punya dan digarap oleh James Horner (The Forgotten, The Missing), adalah permainan angle kamera yang ciamik, mengingat film ini banyak mengambil set di dalam pesawat yang sempit. Nampaknya, Florian Ballhaus (ada kaitan saudara dengan kameramen Michael Ballhaus, kayaknya yah?) berhasil menampilkan karyanya yang cukup baik.
Secara keseluruhan, film ini bisa gue bilang sebuah film thriller yang sangat layak dan patut ditonton. Elemen thriller yang sudah terasa mulai dari opening title, terus merambat hingga ke ending film yang sangat tak diduga oleh para penonton sebelumnya. Saya sendiri sempat bertepuk tangan di adegan ending film, yah walhasil ada beberapa penonton lain yang terheran-heran (but, who cares, hehehe). Sekali lagi, Flightplan adalah sebuah film thriller yang sangat layak tonton terutama bagi mereka penggemar film thriller dan fans berat Jodie Foster khususnya.
FLIGHTPLAN
- Release Date
- :
- 23 Sep 2005 (Intl.)
28 Sep 2005 (Ind.)
- Sutradara
- :
- Robert Schwentke
- Pemain
- :
- Jodie Foster, Peter Sarsgaard, Erika Christensen, Sean Bean, Amanda Brooks
- Naskah
- :
- Peter A. Dowling, Terry Hayes, Billy Ray
- Studio
- :
- Touchstone Pictures
- Genre
- :
- Drama, Thriller
- Reviewer
- :
- Review Date
- :
- 28 Sep 2005
- Duration
- :
- -
0 komentar:
Posting Komentar